Minggu, 19 Maret 2017

IT Forensics


Etika dan Profesionalisme TSI - IT Forensik

Audit teknologi informasi (Inggris: information technology (IT) audit atau information systems (IS) audit)
adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh.
Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau
dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan
audit pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan
proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu. Istilah
lain dari audit teknologi informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan
apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integratif dalam mencapai
target organisasinya.

Jejak audit atau log audit adalah urutan kronologis catatan audit, yang masing-masing berisi bukti
langsung yang berkaitan dengan dan yang dihasilkan dari pelaksanaan suatu proses bisnis atau fungsi
sistem.

Catatan Audit biasanya hasil dari kegiatan seperti transaksi atau komunikasi oleh orang-orang individu,
sistem, rekening atau badan lainnya. Audit IT sendiri berhubungan dengan berbagai macam ilmu, antara
lain Traditional Audit, Manajemen Sistem Informasi, Sistem Informasi Akuntansi, Ilmu Komputer, dan
Behavioral Science. Audit IT bertujuan untuk meninjau dan mengevaluasi faktor-faktor ketersediaan
(availability), kerahasiaan (confidentiality), dan keutuhan (integrity) dari sistem informasi organisasi yang
bersifat online atau real time.

Audit trail sebagai "yang menunjukkan catatan yang telah mengakses sistem operasi komputer dan apa
yang dia telah dilakukan selama periode waktu tertentu”.

Dalam telekomunikasi, istilah ini berarti catatan baik akses selesai dan berusaha dan jasa, atau data
membentuk suatu alur yang logis menghubungkan urutan peristiwa, yang digunakan untuk melacak
transaksi yang telah mempengaruhi isi record. Dalam informasi atau keamanan komunikasi, audit
informasi berarti catatan kronologis kegiatan sistem untuk memungkinkan rekonstruksi dan pemeriksaan
dari urutan peristiwa dan / atau perubahan dalam suatu acara.

Dalam penelitian keperawatan, itu mengacu pada tindakan mempertahankan log berjalan atau jurnal dari
keputusan yang berkaitan dengan sebuah proyek penelitian, sehingga membuat jelas langkah-langkah
yang diambil dan perubahan yang dibuat pada protokol asli.

Dalam akuntansi, mengacu pada dokumentasi transaksi rinci mendukung entri ringkasan buku.
Dokumentasi ini mungkin pada catatan kertas atau elektronik.

Proses yang menciptakan jejak audit harus selalu berjalan dalam mode istimewa, sehingga dapat
mengakses dan mengawasi semua tindakan dari semua pengguna, dan user normal tidak bisa berhenti /
mengubahnya. Selanjutnya, untuk alasan yang sama, berkas jejak atau tabel database dengan jejak
tidak boleh diakses oleh pengguna normal.
Dalam apa yang berhubungan dengan audit trail, itu juga sangat penting untuk mempertimbangkan isuisu
tanggung jawab dari jejak audit Anda, sebanyak dalam kasus sengketa, jejak audit ini dapat dijadikan
sebagai bukti atas kejadian beberapa.

Perangkat lunak ini dapat beroperasi dengan kontrol tertutup dilingkarkan, atau sebagai sebuah 'sistem
tertutup, "seperti yang disyaratkan oleh banyak perusahaan ketika menggunakan sistem Audit Trail.
Ada beberapa pendapat mengenai real time audit (RTA) dari dua sumber yang saya dapatkan. Ada
yang mengartikan real time audit merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk mengawasi kegiatan
teknis dan keuanagan sehingga dapat memberikan penilaian yang transparan status saat ini dari semua
kegiatan, di mana pun mereka berada. Ada juga yang berpendapat bahwa real time audit adalah suatu
proses kontrol pengujian terhadap infrastruktur teknologi informasi dimana berhubungan dengan masalah
audit finansial dan audit internal secara online atau bisa dikatakn real time bisa disamakan dengan audit
IT lebih dikenal dengan istilah EDP Auditing (Electronic Data Processing), biasanya digunakan untuk
menguraikan dua jenis aktifitas yang berkaitan dengan komputer.

Cara kerja Audit Trail
Audit Trail yang disimpan dalam suatu table
1. Dengan menyisipkan perintah penambahan record ditiap query Insert, Update dan Delete
2. Dengan memanfaatkan fitur trigger pada DBMS. Trigger adalah kumpulan SQL statement,
yang secara otomatis menyimpan log pada event INSERT, UPDATE, ataupun DELETE pada
sebuah tabel.
Fasilitas Audit Trail
Fasilitas Audit Trail diaktifkan, maka setiap transaksi yang dimasukan ke Accurate, jurnalnya
akan dicatat di dalam sebuah tabel, termasuk oleh siapa, dan kapan. Apabila ada sebuah transaksi
yang di-edit, maka jurnal lamanya akan disimpan, begitu pula dengan jurnal barunya.

Hasil Audit Trail
Record Audit Trail disimpan dalam bentuk, yaitu :
1. Binary File – Ukuran tidak besar dan tidak bisa dibaca begitu saja
2. Text File – Ukuran besar dan bisa dibaca langsung
3. Tabel.

Tools yang Digunakan Untuk IT Audit
Tool-Tool Yang Dapat Digunakan Untuk Mempercepat Proses Audit Teknologi Informasi, antara lain:
1.ACL
ACL (Audit Command Language) merupakan sebuah software CAAT (Computer Assisted Audit
Techniques) yang sudah sangat populer untuk melakukan analisa terhadap data dari berbagai macam
sumber. http://www.acl.com/
2.Picalo
Picalo merupakan sebuah software CAAT (Computer Assisted Audit Techniques) seperti halnya ACL
yang dapat dipergunakan untuk menganalisa data dari berbagai macam sumber. http://www.picalo.org/
3.Powertech Compliance Assessment
Powertech Compliance Assessment merupakan automated audit tool yang dapat dipergunakan untuk
mengaudit dan mem-benchmark user access to data, public authority to libraries, user security, system
security, system auditing dan administrator rights (special authority) sebuah server AS/400.
http://www.powertech.com/
4.Nipper
Nipper merupakan audit automation software yang dapat dipergunakan untuk mengaudit dan membenchmark
konfigurasi sebuah router. http://sourceforge.net/projects/nipper/
5.Nessus
Nessus merupakan sebuah vulnerability assessment software. http://www.nessus.org/
6.Metasploit
Metasploit Framework merupakan sebuah penetration testing tool. http://www.metasploit.com/
7.NMAP
NMAP merupakan open source utility untuk melakukan security auditing. http://www.insecure.org/nmap/
8.Wireshark
Wireshark merupakan network utility yang dapat dipergunakan untuk meng-capture paket data yang ada
di dalam jaringan komputer. http://www.wireshark.org/

IT Forensik
Keamanan komputer merupakan hal yang menarik untuk disimak. Perkembangan dunia IT yang sangat
cepat telah melahirkan dimensi lain dari teknologi, yaitu kejahatan dengan peran computer sebagai alat
utamanya. Istilah yang populer untuk modus ini disebut dengan cybercrime.
Adanya kecenderungan negative dari teknologi computer tersebut telah memunculkan berbagai
permasalahan baru, baik secara mikro karena hanya berefek pada tingkatan personal/perseorangan,
sampai kepada persoalan makro yang memang sudah pada wilayah komunal, publik, serta memiliki efek
domino kemana-mana. Untuk negara yang sudah maju dalam IT-nya, pemerintahan setempat atau
Profesional swasta bahkan telah membentuk polisi khusus penindak kejahatan yang spesifik menangani
permasalahan-permasalahan ini. Cyber Police adalah polisi cyber yang diberikan tugas untuk menindak
pelaku-pelaku kriminalitas di dunia cyber, yang tentu saja agak sedikit berbeda dengan polisi
‘konvensional’, para petugas ini memiliki kemampuan dan perangkat khusus dalam bidang komputerisasi.
Sejarah IT
Perkembangan IT bermula apabila Generasi Komputer Digital wujud. Generasi pertama wujud pada
tahun 1951-1958. Pada ketika itu tiub vakum telah digunakan sebagai elemen logik utama. Input
terhadap komputer menggunakan kad tebuk dan data disimpan dengan menggunakan storan luaran.
Storan dalamannya pula menggunakan drum magnetik. Aturcara ditulis dalam bahasa mesin dan bahasa
himpunan.
Generasi Kedua (1959-1963) menggantikan tiub vakum dengan transistor sebagai elemen logik utama.
Pita magnetik dan cakera pula telah menggantikan kat tebuk dan bertindak sebagai peralatan storan
luaran. Bahasa pengaturcaraan aras tinggi digunakan untuk membuat aturcara seperti FORTRAN dan
COBOL.

Transistor pula telah digantikan dengan litar bersepadu pada era Generasi Ketiga (1964-1979). Pita
magnetik dan cakera menggantikan kad tebuk sepenuhnya dan ingatan metal oksida semikonduktur
(MOS) diperkenalkan. Bahasa lebih tinggi telah dibangunkan seperti BASIC.
Komputer Generasi Keempat seperti hari ini menggunakan litar bersepadu berskala (LSI dan VLSI).
Mikroprosessor mengandungi litar ingatan, logik dan kawalan direka dalam satu cip sahaja. Komputer
pribadi mula diperkenalkan oleh Apple (1984) dan IBM (1981) untuk kegunaan di rumah. Sistem
pengoperasian MS-DOS digunakan secara meluas. Bahasa pengaturcaraan generasi keempat yang
dibangunkan adalah seperti Visual C++ dan Visual Basic dengan ciri-ciri pengguna antaramuka bergrafik
Untuk Menganalisis Barang Bukti dalam Bentuk Elektronik atau Data seperti :
• NB/Komputer/Hardisk/MMC/CD/Camera Digital/Flash Disk dan SIM Card/HP
• Menyajikan atau menganalisis Chart Data Komunikasi Target
• Menyajikan atau Analisis Data isi SMS Target dari HP
• Menentukan Lokasi/Posisi Target atau Maping
• Menyajikan Data yg ada atau dihapus atau Hilang dari Barang Bukti Tersebut
Data atau barang bukti tersebut diatas diolah dan dianalisis menggunakan software dan alat
khusus untuk dimulainya IT Forensik, Hasil dari IT Forensik adalah sebuah Chart data Analisis
komunikasi data Target.
Berikut prosedur forensik yang umum di gunakan antara lain :
1. Membuat copies dari keseluruhan log data, files, daln lain-lain yang dianggap perlu pada
media terpisah
2. Membuat finerptint dari data secara matematis.
3. Membuat fingerprint dari copies secvara otomatis.
4. Membuat suatu hashes masterlist
5. Dokumentasi yang baik dari segala sesuatu yang telah dikerjakan.
Sedangkan menurut metode Search dan Seizure adalah :
1. Identifikasi dan penelitian permasalahan.
2. Membaut hipotesa.
3. Uji hipotesa secara konsep dan empiris.
4. Evaluasi hipotesa berdasarkan hasil pengujian dan pengujian ulang jika hipotesa tersebut
jauh dari apa yang diharapkan.
5. Evaluasi hipotesa terhadap dampak yang lain jika hipotesa tersebut dapat diterima.
Sejarah IT Forensik

Barang bukti yang berasal dari komputer telah muncul dalam persidangan hampir 30 tahun. Awalnya,
hakim menerima bukti tersebut tanpa melakukan pembedaan dengan bentuk bukti lainnya. Sesuai
dengan kemajuan teknologi komputer, perlakuan serupa dengan bukti tradisional menjadi ambigu. US
Federal Rules of Evidence 1976 menyatakan permasalahan tersebut sebagai masalah yang rumit.
Hukum lainnya yang berkaitan dengan kejahatan komputer:
· The Electronic Communications Privacy Act 1986, berkaitan dengan penyadapan peralatan
elektronik.
· The Computer Security Act 1987 (Public Law 100-235), berkaitan dengan keamanan sistem
komputer pemerintahan.
· Economic Espionage Act 1996, berhubungan dengan pencurian rahasia dagang.
Pada akhirnya, jika ingin menyelesaikan suatu “misteri komputer” secara efektif, diperlukan pengujian
sistem sebagai seorang detektif, bukan sebagai user. Sifat alami dari teknologi Internet memungkinkan
pelaku kejahatan untuk menyembunyikan jejaknya. Kejahatan komputer tidak memiliki batas geografis.
Kejahatan bisa dilakukan dari jarak dekat, atau berjarak ribuan kilometer jauhnya dengan hasil yang
serupa. Bagaimanapun pada saat yang sama, teknologi memungkinkan menyingkap siapa dan
bagaimana itu dilakukan. Dalam komputer forensik, sesuatu tidak selalu seperti kelihatannya. Penjahat
biasanya selangkah lebih maju dari penegak hukum, dalam melindungi diri dan menghancurkan barang
bukti. Merupakan tugas ahli komputer forensik untuk menegakkan hukum dengan mengamankan barang
bukti, rekonstruksi kejahatan, dan menjamin jika bukti yang dikumpulkan itu berguna di persidangan.
Tools dalam Forensik IT
1. Antiword
Antiword merupakan sebuah aplikasi yang digunakan untuk menampilkan teks dan gambar
dokumen Microsoft Word. Antiword hanya mendukung dokumen yang dibuat oleh MS Word
versi 2 dan versi 6 atau yang lebih baru.
2. Autopsy
The Autopsy Forensic Browser merupakan antarmuka grafis untuk tool analisis investigasi
diginal perintah baris The Sleuth Kit. Bersama, mereka dapat menganalisis disk dan filesistem
Windows dan UNIX (NTFS, FAT, UFS1/2, Ext2/3).
3. Binhash
Binhash merupakan sebuah program sederhana untuk melakukan hashing terhadap berbagai
bagian file ELF dan PE untuk perbandingan. Saat ini ia melakukan hash terhadap segmen header
dari bagian header segmen obyek ELF dan bagian segmen header obyekPE.
4. Sigtool
Sigtcol merupakan tool untuk manajemen signature dan database ClamAV. sigtool dapat
digunakan untuk rnenghasilkan checksum MD5, konversi data ke dalam format heksadesimal,
menampilkan daftar signature virus dan build/unpack/test/verify database CVD dan skrip update.
5. ChaosReader
ChaosReader merupakan sebuah tool freeware untuk melacak sesi TCP/UDP/… dan
mengambil data aplikasi dari log tcpdump. la akan mengambil sesi telnet, file FTP, transfer
HTTP (HTML, GIF, JPEG,…), email SMTP, dan sebagainya, dari data yang ditangkap oleh log
lalu lintas jaringan. Sebuah file index html akan tercipta yang berisikan link ke seluruh detil sesi,
termasuk program replay realtime untuk sesi telnet, rlogin, IRC, X11 atau VNC; dan membuat
laporan seperti laporan image dan laporan isi HTTP GET/POST.
6. Chkrootkit
Chkrootkit merupakan sebuah tool untuk memeriksa tanda-tanda adanya rootkit secara lokal.
la akan memeriksa utilitas utama apakah terinfeksi, dan saat ini memeriksa sekitar 60 rootkit dan
variasinya.
7. Dcfldd
Tool ini mulanya dikembangkan di Department of Defense Computer Forensics Lab (DCFL).
Meskipun saat ini Nick Harbour tidak lagi berafiliasi dengan DCFL, ia tetap memelihara tool ini.
8. Ddrescue
GNU ddrescue merupakan sebuah tool penyelamat data, la menyalinkan data dari satu file atau
device blok (hard disc, cdrom, dsb.) ke yang lain, berusaha keras menyelamatkan data dalam hal
kegagalan pembacaan. Ddrescue tidak memotong file output bila tidak diminta. Sehingga setiap
kali anda menjalankannya kefile output yang sama, ia berusaha mengisi kekosongan.
9. Foremost
Foremost merupakan sebuah tool yang dapat digunakan untuk me-recover file berdasarkan
header, footer, atau struktur data file tersebut. la mulanya dikembangkan oleh Jesse Kornblum
dan Kris Kendall dari the United States Air Force Office of Special Investigations and The
Center for Information Systems Security Studies and Research. Saat ini foremost dipelihara oleh
Nick Mikus seorang Peneliti di the Naval Postgraduate School Center for Information Systems
Security Studies and Research.
10. Gqview
Gqview merupakan sebuah program untuk melihat gambar berbasis GTK la mendukung
beragam format gambar, zooming, panning, thumbnails, dan pengurutan gambar.
11. Galleta
Galleta merupakan sebuah tool yang ditulis oleh Keith J Jones untuk melakukan analisis
forensic terhadap cookie Internet Explorer.
12. Ishw
Ishw (Hardware Lister) merupakan sebuah tool kecil yang memberikan informasi detil
mengenai konfigurasi hardware dalam mesin. la dapat melaporkan konfigurasi memori dengan
tepat, versi firmware, konfigurasi mainboard, versi dan kecepatan CPU, konfigurasi cache,
kecepatan bus, dsb. pada sistem t>MI-capable x86 atau sistem EFI.
13. Pasco
Banyak penyelidikan kejahatan komputer membutuhkan rekonstruksi aktivitas Internet
tersangka. Karena teknik analisis ini dilakukan secara teratur, Keith menyelidiki struktur data
yang ditemukan dalam file aktivitas Internet Explorer (file index.dat). Pasco, yang berasal dari
bahasa Latin dan berarti “browse”, dikembangkan untuk menguji isi file cache Internet Explorer.
Pasco akan memeriksa informasi dalam file index.dat dan mengeluarkan hasil dalam field
delimited sehingga dapat diimpor ke program spreadsheet favorit Anda.
14. Scalpel
Scalpel adalah sebuah tool forensik yang dirancang untuk mengidentifikasikan, mengisolasi
dan merecover data dari media komputer selama proses investigasi forensik. Scalpel mencari
hard drive, bit-stream image, unallocated space file, atau sembarang file komputer untuk
karakteristik, isi atau atribut tertentu, dan menghasilkan laporan mengenai lokasi dan isi artifak
yang ditemukan selama proses pencarian elektronik. Scalpel juga menghasilkan (carves) artifak
yang ditemukan sebagai file individual.

Elemen kunci IT Forensik
Empat Elemen Kunci Forensik yang harus diperhatikan berkenaan dengan bukti digital dalam Teknologi
Informasi, adalah sebagai berikut:
- Identifikasi dalam bukti digital (Identification/Collecting Digital Evidence)
Merupakan tahapan paling awal dalam teknologi informasi. Pada tahapan ini dilakukan identifikasi
dimana bukti itu berada, dimana bukti itu disimpan, dan bagaimana penyimpanannya untuk
mempermudah penyelidikan. Network Administratormerupakan sosok pertama yang umumnya
mengetahui keberadaan cybercrime, atau Tim Respon cybercrimecybercrimediusut oleh cyberpolice.
Ketika cyberpolice telah dilibatkan dalam sebuah kasus, maka juga akan melibatkan elemen-elemen vital
yang lainnya, antara lain: (jika perusahaan memilikinya) sebelum sebuah kasus
1. Petugas Keamanan (Officer/as a First Responder), Memiliki tugas-tugas yakni : ((i)
Mengidentifikasi Peristiwa, (ii)Mengamankan Bukti dan (iii) Pemeliharaan bukti yang temporer
dan Rawan Kerusakan.
2. Penelaah Bukti (Investigator), Memiliki Tugas-tugas yakni : (i) Menetapkan instruksi-instruksi
sebagai sosok paling berwenang, (ii) Melakukan pengusutan peristiwa kejahatan,(iii)
Pemeliharaan integritas bukti.
3. Teknisi Khusus, Memiliki tugas-tugas (dihindari terjadioverlaping job dengan Investigator), yakni
(i) Pemeliharaan bukti yang rentan kerusakan dan menyalin storageshuting down) sistem yang
sedang berjalan,(iii) Membungkus / memproteksi bukti-bukti,(iv)Mengangkut bukti,(v) Memproses
bukti bukti,(ii) Mematikan(
Elemen-elemen vital diatas inilah yang kemudian nantinya memiliki otoritas penuh dalam penuntasan
kasus kriminal yang terjadi.
- Penyimpanan bukti digital (Preserving Digital Evidence)
Bentuk, isi, makna bukti digital hendaknya disimpan dalam tempat yang steril. Untuk benar-benar
memastikan tidak ada perubahan-perubahan, hal ini vital untuk diperhatikan. Karena sedikit perubahan
saja dalam bukti digital, akan merubah juga hasil penyelidikan. Bukti digital secara alami bersifat
sementara (volatile), sehingga keberadaannya jika tidak teliti akan sangat mudah sekali rusak, hilang,
berubah, mengalami kecelakaan. Step pertama untuk menghindarkan dari kondisi-kondisi demikian
adalah salahsatunya dengan mengcopy data secara Bitstream Image pada tempat yang sudah pasti
aman.
Bitstream image adalah methode penyimpanan digital dengan mengkopi setiap bit demi bit dari data
orisinil, termasuk File yang tersembunyi (hidden files), File temporer (temp file), File yang terfragmentasi
(fragmen file), file yang belum ter-ovverwrite. Dengan kata lain, setiap biner digit demi digit terkopi secara
utuh dalam media baru. Tekhnik pengkopian ini menggunakan teknik Komputasi CRC. Teknik ini
umumnya diistilahkan dengan Cloning DiskGhosting. atau
Software-software yang dapat digunakan dalam aktivitas ini antara lain adalah:
· Safe Back. Dipasarkan sejak tahun 1990 untuk penegakan Hukum dan Kepolisian. Digunakan
oleh FBI dan Divisi Investigasi Kriminal IRS. Berguna untuk pemakaian partisi tunggal secara
virtual dalam segala ukuran. File Image dapat ditransformasikan dalam format SCSI atau media
storage magnetik lainnya.
· EnCase. Seperti SafeBack yang merupakan program berbasis karakter, EnCase adalah program
dengan fitur yang relatif mirip, dengan Interface GUI yang mudah dipakai oleh tekhnisi secara
umum. Dapat dipakai dengan Multiple Platform seperti Windows NT atau Palm OS. Memiliki
fasilitas dengan Preview Bukti, Pengkopian target,SearchingAnalyzing. dan
· Pro Discover[5]. Aplikasi berbasis Windows yang didesain oleh tim Technology Pathways
forensics. Memiliki kemampuan untuk me-recover file yang telah terhapus dari space storage
yang longgar, mengalanalisis Windows 2000/NT data stream untuk data yang
terhidden,menganalisis data image yang diformat oleh kemampuandd UNIX dan menghasilkan
laporan kerja.
- Analisa bukti digital (Analizing Digital Evidence)
Barang bukti setelah disimpan, perlu diproses ulang sebelum diserahkan pada pihak yang membutuhkan.
Pada proses inilah skema yang diperlukan akan fleksibel sesuai dengan kasus-kasus yang dihadapi.
Barang bukti yang telah didapatkan perlu diexplore kembali beberapa poin yang berhubungan dengan
tindak pengusutan, antara lain: (a) Siapa yang telah melakukan. (b) Apa yang telah dilakukan (Ex.
Penggunaan software apa),(c) Hasil proses apa yang dihasilkan. (d) Waktu melakukan.
Setiap bukti yang ditemukan, hendaknya kemudian dilist bukti-bukti potensial apa sajakah yang dapat
didokumentasikan. Contoh kasus seperti kejahatan foto pornografi-anak ditemukan barang bukti gambar
a.jpg, pada bukti ini akan dapat ditemukan data Nama file, tempat ditemukan, waktu pembuatan dan data
properti yang lain. Selain itu perlu dicatat juga seperti spacedari storage, format partisi dan yang
berhubungan dengan alokasi lainnya.
Tiap-tiap data yang ditemukan sebenarnya merupakan informasi yang belum diolah, sehingga
keberadaannya memiliki sifat yang vital dalam kesempatan tertentu. Data yang dimaksud antara lain :
· Alamat URL yang telah dikunjungi (dapat ditemukan pada Web cache, History, temporary internet
files)
· Pesan e-mail atau kumpulan alamat e-mail yang terdaftar (dapat ditemukan pada e-mail server)
· Program Word processing atau format ekstensi yang dipakai (format yang sering dipakai adalah
.doc, .rtf, .wpd, .wps, .txt)
· Dokumen spreedsheat yang dipakai (yang sering dipakai adalah .xls, .wgl, .xkl)
· Format gambar yang dipakai apabila ditemukan (.jpg, .gif, .bmp, .tif dan yang lainnya)
· Registry Windows (apabila aplikasi)
· Log Event viewers
· Log Applications
· File print spool
· Dan file-file terkait lainnya.

Analisis kemungkinan juga dapat diperoleh dari motif/latar belakang yang ada sebelum didapatkan
kesimpulan. Bahwa setiap sebab, tentu saja akan memiliki potensi besar untuk menghasilkan akibat
yang relatif seragam.
- Presentasi bukti digital (Presentation of Digital Evidence)
Kesimpulan akan didapatkan ketika semua tahapan tadi telah dilalui, terlepas dari ukuran obyektifitas
yang didapatkan, atau standar kebenaran yang diperoleh, minimal bahan-bahan inilah nanti yang akan
dijadikan “modal” untuk ke pengadilan.
Proses digital dimana bukti digital akan dipersidangkan, diuji otentifikasi dan dikorelasikan dengan kasus
yang ada. Pada tahapan ini menjadi penting, karena disinilah proses-proses yang telah dilakukan
sebelumnya akan diurai kebenarannya serta dibuktikan kepada hakim untuk mengungkap data dan
informasi kejadian.
Pada tahapan final ini ada beberapa hal yang mutlak diperhatikan, karena memang pada level ini ukuran
kebenaran akan ditetapkan oleh pengadilan sebagai pemilik otoritas. Hal-hal yang dimaksud adalah :
· Cara Presentasi
· Keahlian Presentasi
· Kualifikasi Presenter
· Kredibilitas setiap tahapan pengusutan
Tujuan IT Forensik
Adalah untuk mengamankan dan menganalisa bukti digital. Dari data yang diperoleh melalui survey oleh
FBI dan The Computer Security Institute, pada tahun 1999 mengatakan bahwa 51% responden
mengakui bahwa mereka telah menderita kerugian terutama dalam bidang finansial akibat kejahatan
komputer. Kejahatan Komputer dibagi menjadi dua, yaitu:
1.Komputer fraud Kejahatan atau pelanggaran dari segi sistem organisasi komputer.
2.Komputer crime Merupakan kegiatan berbahaya dimana menggunakan media komputer dalam
melakukan pelanggaran hukum.
Contoh kasus IT Forensik
Diawali dengan meningkatnya kejahatan di dunia computer khususnya di Internet, saat ini terdapat
banyak sekali tingkat kriminalitas di Internet, seperti ; pencurian data pada sebuah site, pencurian
informasi dari computer, Dos, Deface sites, carding, software bajakan, CC Cloning,
Kita tau ada banyak sekali kasus di dunia computer, dan pada umumnya kita sebagai orang awam
kesusahan untuk membuktikan telah terjadinya penyalahgunaan sistem kita oleh orang lain. Lain halnya
dengan pihak kepolisian yang saat ini telah berbenah diri untuk dapat mengungkap kasus demi kasus di
dunia cyber dan computer ini.
Komputer forensik, suatu disiplin ilmu baru di dalam keamanan komputer, yang membahas atas temuan
bukti digital setelah suatu peristiwa keamanan komputer terjadi., Komputer forensik akan lakukan analisa
penyelidikan secara sistematis dan harus menemukan bukti pada suatu sistem digital yang nantinya
dapat dipergunakan dan diterima di depan pengadilan, otentik, akurat, komplit, menyakinkan dihadapan
juri, dan diterima didepan masyarakat.
Hal ini dilakukan oleh pihak berwajib untuk membuktikan pidana dari tindak suatu kejahatan. Maka saat
ini menjadi seorang detective tidak hanya didunia nyata tapi juga didunia cyber. Coba kita bayangkan
seorang hacker telah berhasil masuk ke system kita atau merubah data kita, baik itu menyalin,
menghapus, menambah data baru, dll, Susah untuk kita buktikan karena keterbatasan alat dan tools.
Dengan metode computer forensic kita dapat melakukan analisa seperti layaknya kejadian olah TKP.
Adapun contoh nyata yang berhubungan dengan IT Forensik antara lain:
-Contoh bagaimana melakukan aksi kejahatan di ATM (pembobolan ATM).
-Kasus kejahatan foto pornografi
-Penyelidikan dalam kasus nurdin M top (penyelidikan laptop nurdin M Top)
-Pembobolan E-banking paypal,CCards
Guna mengungkap kejahatan tersebut di butuhkan digital forensik sebagai metode mengungkap
kejahatan tersebut dan beberapa alasan mengapa menggunakan digital forensik, antara lain:
-Dalam kasus hukum, teknik digital forensik sering digunakan untuk meneliti sistem komputer milik
terdakwa (dalam perkara pidana) atau tergugat (dalam perkara perdata).
-Memulihkan data dalam hal suatu hardware atau software mengalami kegagalan/kerusakan (failure).
-Meneliti suatu sistem komputer setelah suatu pembongkaran/ pembobolan, sebagai contoh untuk
menentukan bagaimana penyerang memperoleh akses dan serangan apa yang dilakukan.
-Mengumpulkan bukti menindak seorang karyawan yang ingin diberhentikan oleh suatu organisasi.
-Memperoleh informasi tentang bagaimana sistem komputer bekerja untuk tujuan debugging, optimisasi
kinerja, atau membalikkan rancang-bangun.
Tools yang Digunakan dalam IT Forensik
Secara garis besar tools untuk kepentingan komputer forensik dapat dibedakan secara hardware dan
software.
Hardware:
· Harddisk IDE & SCSI kapasitas sangat besar, CD-R, DVR Drives.
· Memory yang besar (1-2GB RAM).
· Hub, Switch, keperluan LAN.
· Legacy Hardware (8088s, Amiga).
· Laptop forensic workstation.
· Write blocker
Software:
· Viewers (QVP, http://www.avantstar.com/)
· Erase/unerase tools (Diskscrub/Norton Utilities)
· Hash utility (MD5, SHA1)
· Forensic toolkit
· Forensic acquisition tools
· Write-blocking tools
· Spy Anytime PC Spy


sumber ; irmarr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../IT+Forensics.doc